Manajemen
Berdasarkan Aktivitas dan Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas
DOSEN PENGAMPU
MASRIANI MAHYUDDIN SE,M,ACC,AK
OLEH
KHOTIM NUR AINI
PRODI: AKUNTANSI A
NIM: 14411290
UNIVERSITAS ISLAM DARUL’ULUM LAMONGAN
BAB
4
Manajemen
Berdasarkan Aktivitas dan Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas
Manajemen berdasarkan
Aktivitas
Untuk sukses dalam pasar global saat
ini, suatu perusahaan harus menghasilkan produk atau jasa berkualitas tinggi
dan memiliki struktur harga yang kompetitif. Tindakan yang harus dilakukan
untuk menciptakan efisiensi harga memerlukan pemahaman dari pengendalian, atau
tentang penyebab yang mendasari suatu biaya dan tidak berdasarkan hasil dari
prediksi biaya.
Manajemen berdasarkan aktifitas (ABM) (activity
based management) terfokus dalam hal pengawasan produksi atau pelaksanaan
kegiatan untuk meningkatkan nilai pelanggan dan memperbesar keuntungan . Biaya
berdasarkan Aktivitas (ABC) (ctivity
based costing) adalah sistem akuntansi biaya yang berfokus pada aktivitas organisasi dan pengumpulan biaya-biaya
berdasarkan sifat pokok yang masih mendasar. Tingkat beberapa overhead yang
telah ditetapkan kemudian dihitung menggunakan berbagai macam pemicu biaya
dalam aktivitas suatu organisasi.
Meskipun
secara khusus dirancang sebagai fungsi akuntansi, perhitungan biaya produk
adalah menjadi perhatian utama bagi seluruh manager. Keuntungan dari produk atau
pasar tertentu, kebijakan penentuan harga produk dan investasi untuk mendukung
produk adalah isu yang melampaui bidang akuntansi ke bagian dari bidang
strategi perusahaan, pemasaran dan keuangan. Dalam suatu teori biaya untuk
memproduksi suatu produk atau untuk menjalankan suatu jasa bukanlah suatu
masalah bila terdapat cukup pelanggan akan membeli produk atau jasa pada harga
yang cukup tinggi untuk menutupi biayanya dan menyediakan margin keuntungan
yang beralasan.. pada kenyataannya pelanggan membeli suatu produk atau jasa
hanya bila mereka dapat menangkap suatu nilai yang dapatditerima untuk harga
tersebut. Manajemen kemudian harus memperhatikan tentang hubungan yang wajar
antara harga jual dan nilai. Komponen utama dalam manajemen berdasarkan
aktivitas adalah analisis aktivitas (activity analysis) yang merupakan suatu
proses mempelajari aktivitas juga untuk membaginya serta untuk merancang suatu
jalan untuk meminimalisir atau menyingkirkan aktivitas yang tidak bernilai
tambah.
Aktivitas
Bernilai Tambah versus Aktivitas Tanpa Nilai Tambah
Dalam konteks bisnis, suatu aktivitas diartikan sebagai
aktivitas berulang yang dijalankan dalam pemenuhan fungsi bisnis. Bila salah
satunya mendapatkan pandangan hitam atau putih, salah satu aktivitas tersebut
adalah bernilai tambah (VA) atau tidak bernilai tambah (NVA). Aktivitas bernilai tambah (value added activity) meningkatkan
manfaat dari suatu produk atau jasa untuk pelanggan dan merupakan salah satu
alasan pelanggan akan membayarnya. Kemungkinan lain. Aktivitas tidak bernilai tambah (non value added activity) akan meningkatkan waktu yang terbuang
dalam suatu produk atau jasa tapi tidak meningkatkan manfaatnya. Aktivitas bisnis bernilai tambah apabila
bisnis terlibat dalam suatu aktivitas penting (akan bersifat penting) dalam
operasional bisnis hanya untuk pelanggan yang tidak ingin melakukan pembayaran.
Dalam
perspektif manajemen, biaya untuk membuat produk atau melayani jasa harus
dilakukan, maka perusahaan dapat membayar harga ganti rugi untuk produksi dan
menghasilkan keuntungan. Aktivitas mengendalikan konsumsi sumberdaya dan pada
gilirannya konsumsi sumberdaya mengendalikan biaya. Karena hampir semua harga
lebih dibentuk oleh pasar dari pada perusahaan itu sendir berdasarkan biayanya,
dengan perusahaan mengurangi atau menghapus kegiatan NVA maka dapat diperoleh
margin keuntungan yang lebih besar ketika menjual pada harga pasar ketimbang
harga perusahaan dengan biaya yang lebih tinggi. Selain itu bila perusahaan
dapat mengurangi harga yang akan dilempar dipasar karena telah mengurangi biaya
, maka kemungkinan hal itu akan meningkatkan pangsa pasar.
Untuk memulai analisis aktivitas, seseorang manajer harus
lebih dulu mengenali proses organisasi. Suatu proses adalah bagian dari aktivitas di mana ketika dijalankan
bersama, akan dapat memenuhi tujuan tertentu. Perusahaan terlibat dalam proses
produksi, distribusi, penjualan, administrasi dan fungsi perusahaan lainnya.suatu
proses harus dikenali sebelum perusahaan mencoba untuk menjalankan hubungan
diantara aktivitas . semua proses terjadi secara harizontal melalui fungsi yang
tumpang tindih. Untuk beberapa proses berbeda, suatu peta proses harus disiapkan untuk menunjukkan setiap langkah dalam
setiap area yang akan menuju pembuatana atau melakukan sesuatu. Setelah peta
proses selesai dikembangkan, suatu grafik
nilai dapat dibangun untuk mengenali tahap-tahap dan waktu yang diperlukan
dari awal hingga akhir sebuah proses. Waktu biasanya dibagi dalam empat hal.
Waktu aktual untuk menjalankan
seluruh fungsi kebutuhan untuk
membuat sebuah produk atau menjalankan jasa disebut waktu proses (jasa);(processing
(service) time) waktu ini
menambahkan nilai. Menjalankan pengendalian kualitas selain hal internal
menjadi hasil proses dalam waktu
pemeriksaan ;(inspection time) memindahkan produk atau komponen dari satu
tempat ketempat lain merupakan waktu
transfer (transfer time). waktu
penyimpanan dan lamanya waktu menunggu dalam operasi produksi untuk suatu
proses dianggap sebagai waktu idle (idle time). waktu pemeriksaan, waktu
transfer, dan waktu idle tidak menambah nilai. Maka siklus waktu (cycle (lead)
time) dari penerimaan menuju kepada
perlengkapan pesanan menuju kepada perlengkapan pesanan untuk produk atau jasa
adalah sebanding dengan proses yang menambahkan nilai ditambah waktu yang tidak
menambahkan nilai.
Efisiensi Siklus Manufactur
Pemisah total waktu pemrosesan
berniai tambah dengan total siklus waktu dalam hasil suatu pengukuran
dimaksudkan sebagai suatu efisiensi
siklus manufaktur (MCE) (manufacturing
cycle efficiency). Perusahaan jasa akan menghitung efisiensi siklus jasa dengan memisahkan total waktu pelayanan yang
sebenarnya dengan total siklus waktu.
Proses manufaktur just in time (JIT) digunakan untuk
mencapai pokok efisiensi yang lebih tinggi dengan memproduksi komponen dan
barang pada waktu yang tepat saat diperlukan pada salah satu pos produksi
selanjutnya atau pada konsumen. Maka, penggunaan JIT akan menyingkirkan jumlah
waktu idle secara signifikan (khususnya pada bagian penyimpanan) dan
meningkatkan efisiensi siklus manufaktur. JIT juga sering mengandalkan pada
penggunaan teknologi otomatis, seperti system manufaktur fleksibel yang akan
mengurangi waktu pemrosesan dan meningkatkan MCE.
Dalam lingkungan pedagang ritel,
siklus waktu berhubungan dengan lamanya waktu sejak pemesanan sampai penjualan
barang. Aktivitas NVA dalam pedaganag ritel termasuk waktu pengiriman dari
penyedia, terjadinya keterlambatan pada bagian penerimaan dalam rangka
perhitungan barang dagang dan pada waktu penyimpanan diantara penerimaan dan
penjualan. Dalam perusahaan jasa , siklus waktu mengarah pada waktu diantara
pesanan pelayanan dan pemenuhan pelayanan. Semua waktu yang dibutuhkan dalam
aktivitas tersebut sebenarnya bukan pelaksanaan pelayanan atau adalah
“non-aktivitas” seperti halnya keterlambatan dalam memulai pekerjaan dan
dianggap sebagai aktivitas NVA untuk pekerjaan itu
Analisis Pemicu Biaya
perusahaan
terikat dalam banyak aktivitas yang mengonsumsi sumber daya dan menyebabkan
terjadinya biaya. Semakin kegiatan memiliki pemicu biaya, didefinisikan sebagai
faktor yang memiliki sebab langsung dan hubungan pengaruh kepada biaya. Banyak
pemicu biaya dapat dikenali untuk bisnis individual. Contoh, pemicu biaya untuk
perusahaan asuransi adalah jumlah tenaga kerja; nilai property;gedung dan
peralatan serta jumlah kecelakaan atau klaim selama periode waktu tertentu.
Lebih
banyak pemicu biaya pada umumnya diidentifikasi untuk aktivitas yang diberikan
daripada harus digunakan untuk akumulasi biaya atau penghilangan aktivitas.
Manajemen harus membatasi pemicu biaya terpilih untuk jumlah yang beralasan dan
menentukan bahwa biaya pengukuran pemicu tersebut tidak melebihi manfaat
penggunanya. Suatu pemicu biaya harus mudah dimengerti, berhubungan langsung
kepada aktivitas yang dijalankan dan sesuai dengan pengukuran prestasi.
Biaya
secara tradisional diakumulasi ke dalam satu atau dua kelompok biaya (umumnya
dikenal sebagai pusat), contohnya total overhead pabrik dan overhead tetap
pabrik. Untuk menggambarkan lingkungan yang lebih rumit, suatu system akuntansi
harus terlebih dahulu mengenal biaya yang tercipta karena pemicu mereka terjadi
pada tingkatan yang berbeeda.kenyataan ini memaksa penggunaan analisis pemicu biaya dengan
menyelidiki, menghitung dan menjelaskan tentang hubungan pemicu kepada hubungan
biayanya.. secara tradisional pemicu biaya dipandang hanya berlaku pada
tingkatan unit; sebagai contoh jam tenaga kerja atau jam mesin digunakan untuk
menghasilkan produk atau menjalankan jasa. Biaya
tingkat unit ini disebabkan oleh produksi atau akuisisi unit tunggal produk
atau pengiriman unit tunggal jasa. Pemicu lain serta biayanya dilimpahkan pada
kategori tingkatan aktivitas yang lebih luas. Tingkatan aktivitas yang lebih
luas memiliki ruamg lingkup yang lebih luas dalam hal pengaruh produk dan tipe
produk. Tingkat ini disebut batch, produk
atau proses dan secara organisasi atau fasilitas. Biaya yang disebabkan
oleh suatu kelompok yang telah dibuat, dikendalikan, atau diproses pada waktu
tunggal adalah mengarah kepada tingkat biaya
tingkat batch.
Biaya
tertentu yang disebut biaya tingkat
organisasi terjadi untuk tujuan tunggal yaitu umtuk mendukung operasi
fasilitas. Beberapa biaya umum digunakan untuk banyak aktivitas berbeda dan
produkatau pelayanan serta dapat menjadi prioritas untuk produk hanya pada
pihak yang berwenang. Meskipun biaya tingkat organisasi dapat secara teori
tidak seluruhnya ditugaskan pada produk, beberapa perusahaan melampirkannya
pada produksi baranag atau pemberian pelayanan karena jumlahnya segnifikan pada
hubungannya dengan semua produk lainnya.
Akuntansi
secara tradisional (dan tidak benar) mengasumsikan bahwa ketika biaya tidak
berbeda dengan perubahan pada produksi dalam tingkat unit, biayanya adalah
tetap dan tidak bervariasi. Pada kenyataanya batch, produk/proses dan biaya
tingkat organisasai adalah bervariasi, tetapi mereka berbeda untuk alas an
tertentu selain perubahan pada volume produksi. Oleh karena itu, untuk
menentukan perkiraan yang pasti dan biaya produk atau jasa, suatu biaya harus
diakumulasi dengan tingkat biaya. Karena biaya tingkat unit, kumpulan dan
produk/proses semuanya berhubungan dengan unit produksi atau pelayanan (hanya
untuk tingkat berbeda), biaya ini dapat disimpulkan pada tingkat
produk/pelayanan untuk disesuaikan dengan pendapatan yang dihasilkan oleh
penjual produk . biaya tingkat organisasi tidak berhubungan dengan produk, maka
harus dikurangi hanya dalam total pendapatan bersih produk.
Perhitungan Biaya
Berdasarkan Aktivitas
Mengetahui bahwa biaya terjadi pada
tingkatan organisasi berbeda, pengumpulan biaya kedalam kumpulan biaya dan
menggunakan pemicu biaya yang berguna untuk menugaskan biaya pada produk dan
pelayanan adalah tiga komponen dasar dari pembiayaan berdasarkan kegiatan. ABC
fokus untuk melampirkan biay pada produk dan pelayanan yang berdasarkan kepada
kegiatan yang berhubungan dengan produksi, pelaksanaan, distribusi dan
penunjangan produk dan pelayanan tersebut.
Manajer
pada kebanyakan perusahaan manufaktur memperhatikan mengenai informasi
perhitungan biaya produk yang dihasilakn oleh system akuntansi tradisional.
Perusahaan yang mengikuti karakteristik tersebut akan ingin mengevaluasi
kembali system keuangan mereka dan melaksanakan perhitungan biaya berdasarkan
aktivitas :
§ Produksi
atau pelayanan pada jenis produk atau jasa yang luas
§ Biaya
overhead yang tinggi dan tidak sesuai dengan volume unit produk individu
§ Otomatisasi
signifikan yang membuatnya sangat sulit untuk menetapkan overhead pada produk
yang menggunakan tenaga kerja langsung atau jam mesin bersifat tradisional
§ Margin
laba yang sulit untuk dijelaskan
§ Sulit
membuat produk yang menghasilkan keuntungan besar dan mudah membuat produk yang
menghasilkan keurgian
Dua Langkah Alokasi
Setelah
tercatat dalam buku besar akuntansi , biaya dalam system ABC kemudian
diakumulasi dalm kumpulan pusat aktivitas biaya. Pusat aktivitas adalah stiap bagian produksi atau proses pelayanan
yang dipisahkan pada pelaporan biaya sendiri oleh majemen. Dalam mengenali
pusat ini manajemen harus mempertimbangkan sebagai berikut : peralatan atau
kedekatan geografis, mengenali pusat tanggung jawab manajerial, besarnya biaya
produk dan kebutuhan untuk menangani jumlah pusat aktifitas yang dapat
dikelola. Biaya memiliki pemicu yang sama yang diakumulasi dalam pusat yang
menggambarkan timbulnya biaya pada tingkat yang sesuai (unit, batch atau
produk/proses). Pada kenyataan bahwa terjadi hubungan antara kumpulan biaya dan
pemicu biaya mengindikasikan bahwa bila pemicu biaya dapat dikurangi atau
disingkirkan biaya yang bersangkutan juga dapat dikurangi atau disingkirkan.
Dengan menggunakan pendekatan pemicu biaya untuk mengembangkan kumpulan biaya
membuat para manager menjadi lebih tepat fokus pada berbagai jenis dampak biaya
yang disebabkan oleh pembuatan produk atau pelaksanaan pelayanan dibandingkan
kemungkinan tradisional
Setelah proses akumulasi, biaya
dialokasikan diluar pusat aktivitas kumpulan biaya dan ditugaskan pada produkdan
jasa dengan penggunaan dari tipe kedua pemicu. Aktivitas pemicu mengukur permintaan yang ditempatkan pada kegiatan
dan tentunya sumber daya yang terpakai oleh produk dan pelayanan. Pemicu biaya
sering mengidentifikasi output aktivitas. Proses penugasan biaya sama dengan
proses aplikasi overhead yang menggmabarkan dua langkah proses alokasi catatan
biaya ini untuk produk dan pelayanan dalam system ABC.
Tiga pemicu biaya segnifikan yang
secara tradisonal diabaikan berhubungan dengan keaneka ragaman dan
kompleksitas. Variasi produk menunjukkan
jumlah tipe berbeda dari produk yang dibuat ; kompleksitas produk menunjukkan pada jumlah tipe berbeeda dari
produk yang dibuat ; kompleksitas proses
menunjukkan jumlah proses yang dilalui pada aliran produk. Sifat ini
menciptakan biaya overhead tamahan untuk kegiatan seperti pergudangan,
pembelian, perakitan serta pengawasan, semua ini dapat terjadi sebagai biaya
variable jangka panjang karena akan meningkat seperti jumlah peningkatan
produk. Oleh karena itu, akuntan harus mempertimbangkan penggunaan hal seperti
jumlah tipe produk, jumlah komponen dan jumlah proses penting seperti penerapan
ABC.
Menentukan apakah ABC
Berguna
Meskipun tidak setiap system akuntansi
menggunakan tenaga kerja langsung atau jam mesin untuk menetapkan biaya
overhead yang menghasilkan informasi biaya yang kurang tepat, transaksi yang
tepat untuk informasi dapat hilang dalam system akutansi perusahaan yang
menghindari aktivitas dan hubungan biaya. . beberapa indikator umum dapat meningkatkan manajer mengenai kebutuhan untuk melihat
kembali suatu hubungan dalam informasi biaya yang disediakan oleh sistem
mereka. Beberapa indikator ini lebih berhubungan pada wujjud manufaktur, dimana
yang lainnya cenderung sesuai dengan proses pembuatan maupun bisnis pelayanan.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan antara lain
§ Jumlah dan variasi produk atau pelayanan uang diproduksi
§ Keanekaragaman dan tingkat perbedaan pendukung pelayanan
yang digunakan untuk produk berbeda
§ Jangkauan untuk proses umum mana yang akan digunakan
§ Efektifitas dari metode alokasi biaya yang digunakan
sekarang
§ Tingkat ppertumbuhan biaya per periode
Selain itu, bila ABC diimplementasikan, informasi baru
akan mengubah keputusan manajemen hanya bila manajemen bebas untuk menentukan
harga produk/jasa, tidak ada batasan strategis dalam perusahaan, dan perusahaan
telah mengembangkan budaya pengurangan biaya. Keadaan dibawah ini dapat
mengindikasikan kebutuhan untuk menggunakan ABC.
Variasi
Produk Besar dan Kompleksitas Produk Tinggi
Variasi produk pada umumnya berhubungan dengan kebutuhan
untuk mempertimbangkan perhitungan biaya berdasarkan aktifitas. Dalam pencarian
variasi produk, banyak perusahaan yang berusaha untuk menciptakan produk dalam
jumlah besar (kustomisasi masal) dengan
penggunaan sistem manufaktur yang fleksibel. Perssonalisasi produk sering
dihubungkan pada biaya yang relatif rendah.
Perusahaan
dengan produk, jasa atau proses yang rumit harus menemukan cara untuk
mengurangi kompleksitas tersebut, manajemen harus meninjau kembali desain
produk dan proses perusahaan untuk menstandarisasi dan mengurangi jumlah
komponen, peralatan dan proses wajib yang berbeda. Produk harus dirancang untuk
mempertimbangkan prinsip Pareto dan mengambil keuntungan dari kesamaan dalam
bagian.
Proses
kompleksitas dapat berkembang dari waktu kewaktu atau hal itu dapat berlangsung
karena cukup kurangnya perencanaan dalam pengembangan produk. Proses menjadi
rumit ketika mereka menciptakan kesulitan pada setiap orang untuk mencoba
menjalankan operasi produksi (tegang secara fisik, canggung dan tidak perduli)
atau untuk orang yang menggunakan mesin manufaktur (perancangan
bertingkat/detail waktu proses transfer yang panjang diantara proses mesin,
penyesuaian ulang instrumen dan sebagaianya. Kompleksitas proses menggambarkan
banyaknya aktivitas yang tidak bernilai tambah menyebabkan keterlambatan waktu
dan peningkatan biaya.
Ketidaksamaan
dalam Biaya Overhead
Produk dan jasa tertentu menciptakan lebih banyak biaya
overhead dibanding yang lain.meskipun beberapa tambahan biaya overhead
tradisional ini disebabkan oleh variasi produk atau kompleksitas produk/proses,
namun hal lain berhubungan pada jasa pendukung. Bila hanya satu atau dua
kumpulan overhead digunakanoverhead yang berhubungan pada produk spesifik akan
tersebar kesemua produk. Hasilnya akan meningkatkan biaya untuk produk dan
tidak masuk akal untuk overhead yang meningkat.
Masalah
dalam Aliran Alokasi Biaya
Bila perusahaan mengalami satu atau lebih perubahan
signifikan dalm produk atau prosesnya, para manajer dan akuntan perlu
mempelajari apakah sistem biaya yang berlaku masih menghasilkan estimasi biaya
produk atau jasa yang masuk akal. Setelah otomatisasi proses produknya,
banyakperusahaan melakukan pengurangan besar-besaran pada biaya tenaga kerja
dengan peningkatan biaya overhead yang sebanding atau lebih besar.
Alokasi
biaya overhead tradisional juga secara umum menekankan penugasan biaya produk
untuk produk dan waktu yang sama mayoritas biaya per periode dibebankan pada
saat hal itu terjadi. ABC mengakui bahwa beberapa biaya periode sangat jelas
dan masuk akal berhubungan dengan produk spesifik dan oleh karena itu harus
ditelusuri dan dialokasikan kepada produk tersebut. Pengakuan ini mengubah
pandangan tradisinal dalam produk melawan biaya periode.
Perubahan
dalam Lingkungan Bisnis
Perubahan
dalam lingkungan kompetitif perusahaanjuga dapat memerlukan informasi biaya
yang lebih baik. Peningkatan kompetisi dapat terjaid karena
1)
Perusahaan
lain dtelah mengenali potensi keuntungan produk atau jasa tertentu
2)
Perusahaan
lain saat ini menemukan biaya produk atau jasa yang pantas untuk dibuat dan
dijalankan
3)
Industri
atau pasar sedang emngalami deregulasi.
Bila banyak perusahaan baru berkompetisi untuk bisnis
lama, peramalan terbaik untuk biaya produk dan jasa harus tersedia dalam
manajemen agar margin keuntungsn yang masuk akal dapat dipelihara atau
diperoleh.
Kemajuan berkelanjuatan dalam mengenali
konsep penghapusan kegiatan NVA untuk mengurangi siklus waktu, membuat produk
atau menjalankan jasa dengan tanpa cacat, mengurangi biaya produk secara
berkelanjutan dan menyederhanakan produk serta proses. ABC dengan mempromosikan
pemicu biaya yang dapat dimengerty akan dapat mengenali aktivitas NVA dan akan
membuat hal itu dihapuskan atau dikurangi.
Kritik
dan Perhiyungan Biaya Berdasarkan Aktivitas
Tidak ada teknik akuntansi yang teknik akuntansi atau
sistem tertentu yang menyediakan informasi biaya yang tepat bagi manajemen
untuk setiap produk atau informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan
sempurna yang kosisten. Dibawah ini adalah beberapa kekurangan dari ABC.
Pertama, ABC memerlukan jumlah waktu signifikandan akan
menimbulkan biaya untuk menjalankannya. Bila implementasi berjalan sukses,
dukungan besar dibutuhkan di seluruh lingkup perusahaan . manajemen harus
menciptakan perubahan lingkungan yang mampu mengatasi pembatas variasi
individual, organisasi dan lingkungan . pembatas individua khususnya
berhubungan dengan
(1)
Ketakutan
akan ketidaktahuan atau pengeseran setatu quo.
(2)
Potensi
kehilangan status
(3)
Kebutuhan
untuk mempelajari keahlian baru
Pembatas organisasional sering berhubungan dengan
territorial, hierarik atau persoalan budaya perusahaan. Pembatas lingkungan
sering dibangun oleh kelompok pekerja , lembaga pearturan atau kepentingan
pemegang saham lainnya.. Untuk mengatasi pembatas ini, perusahaan harus mengaku
nbahwa pembatas itu terjadi , menyelidiki sebabnya, dan mengomunikasikan
informasi tentang “apa”, ”kenapa” dan “bagaimana” ABC untuk semua pihak yang
bersangkutan.
Masalah
lain dengan ABC adalah bila hal itu tidak sesuai khususnya untuk GAAP ABC
menunjukkan bhawa beberapa non biaya produk (contohnya untuk R&D)harus
dialokasikan ke produk, sedangkan desain biaya produk tradisional lainnya (seperti
gedung dan penyusutan) tidak harus dialokasikan ke produk. Oleh karena itu
kebanyakan perusahaan menggunkan ABC untuk pernyataan laporan internal tapi
berlanjut mempersiapkan pernyataan laporan eksternalnyan dengan sistem
tradisional, bahkan menggunakan biaya lebih saat terjadi. Ketika sistem ABC menjadi
lebih diterima, lebih banyak perusahaan yang dapat memilih untuk memperhalus
tentang bagaimana ABC dan GAAP menentukan biaya produk untuk membuat pengertian
ini lebih cocok dan sehingga akan menyingkirkan kebutuhan akan dua sistem
perhitungan biaya.
Perusahaan
mencoba untuk mengimplementasikan ABC sebagai obat dari segala obat untuk
kesalahan produk, penurunan volume penjualan atau kerugian keuangan akan secara
cepat menemukan bahwa sistem ini tidaklah efektif untuk tujuan tersebut. ABC
dan ABM efektif dalam mendukung perbaikan secara berkelanjutan, waktu utama yang
pendek dan pabrik fleksibel dengan menolong manajer untuk :
§
mengenali
dan mengawasi biaya teknologi signifikan
§
mentransfer
banyak biaya teknologi langsung keproduk
§
meningkatkan
pangsa pasar
§
mengenali
pemicu biaya yang menciptakan atau mempengaruhinya
§
mengenali
aktivitas yang tidak berkontribusi untuk terciptanya nilai pelanggan
§
mengerti
dampak teknologi baru dalam semua lapisan pekerjaan
§
menerjemahkan
tujuan perusahaan kedalam tujuan aktivitas
§
menganalisis
prestai aktivitas melalui fungsi bisnis
§ mempromosikan standar yang baik
Secara ringkas ABC adalah alat akuntansi biaya yang
mengalokasikan overhead pabrik produk dan jasa dalam cara berbeda dibandingkan
sistem tradisional . ABC tidak dengan implementasinya , oleh karena itu jumlah
overhead yang terjadi dengan perusahaan menjadi berkurang; hasil dari
implementasi manajemen berdasarkan aktivitas melalui fokus dalam mengenali atau
mengurangi aktivitas tidak bernilai tambah. Dengan bersamaan ABM dan ABC
menolong manjer beroperasi dikuadran kanan atas.
Soal
1. Mengapa
aktivitas bernilai tambah didefinisikan dari pandangan pelanggan ?
2. Pilih
aktivitas yang berkaitan dengan kelas ini, seperti mendatangi pengajar atau
melakukan pekerjaan rumah. Tulis jawaban terhadap pertanyaan “mengapa” lima
kali untuk menetapkan apakah aktivitas anda bernilai tambah atau tidak bernilai
tambah.
Jawaban
1. Karena
yang dapat merasakan adanya nilai tambah atau manfaat dari suatu produk atau
jasa adalah para pelanggan. Dan para pelanggan pun juga yang akan membayar apa
yang telah ia rasakan atas adanya nilai tambah itu.
2. Menyiapkan
tempat sampah
·
Mengapa kita harus menyiapkan tempat
sampah ? Karena dengan adanya tempat sampah orang-orang akan membuang sampah
pada tempatnya
·
Mengapa kita harus membuang sampah pada
tempatnya ? Karena dengan begitu lingkungan akan bersih
·
Mengapa lingkungan harus bersih ? Karena
lingkungan bersih itu bisa terhindar dari penyakit
·
Mengapa
terhindar dari penyakit ? karena tidak sebagai sarang nyamuk
·
Mengapa tidak sebagai sarang nyamuk bisa
terhindar dari penyakit padahal penyakit tidak harus ada karena adanya nyamuk ?
iya memang penyakit tidak harus dari nyamuk, namun setidaknya itu dalah salah
satu penyebab penyakit yg mudah menyerang kita misal demam berdarah atau gatal.
Dan penyakit yang datang pun kadang kita tidak tahu apa sebabnya. Jadi untuk
penyakit lain ya wallahua’lam
DAFTAR PUSTAKA
Raibon,
Cecily A dan R. kinney, 2011, Akuntansi Biaya Dasar dan Perkembangan, Buku 1
Edisi7, Salemba Empat : Jakarta.